Laman

Jumat, 04 November 2016

September, Oktober, November?

September itu.. nano-nano. Ada senang ada sebelnya. Yang jelas, September bulan yang bersejarah. Karena di bulan itu untuk pertama kalinya saya mendapatkan medali (dan menelepon ibu dengan sesenggukan tentunya).
Jadi ada apa di September kali ini?
Banyak.

Mbakku resmi 28 tahun sekarang, hahaha. Artinya, insya Allah tahun depan saya sudah punya kakak ipar (katanya targetnya nikah sebelum 29 soalnya). Yeeaayy.

Bicara tentang nikah, di September kemarin, temanku sejak TK, si Devi, nikah juga. Uwoooow. Teman yang nikah sudah banyak memang, tapi kalau teman dekat kan rasanya beda. Berasa saya yang ‘nduwe gawe’. Yang nikah siapa yang heboh siapa, hahaha. Ya mau gimana lagi, namanya juga teman dekat.
Fyi, saya baru benar-benar akrab sama ini bocah di kelas 6 SD karena kami duduk sebangku.
Lalu berlanjut di SMP. Kami sama-sama mulai jadi ‘anak matematika’.
Sedih bareng karena sering berasa nggak dianggep sama bu gurunya. Terus semangat bareng lagi.
Bedanya saya cukup beruntung untuk bisa bertahan, tapi Devi berhenti di jalan.
Dulu jaman kelas 7, ini bocah centil parah suka tepe-tepe sama kakak kelas yang digebet, benerin poni mulu, kemana-mana bawa sisir sama kaca.
Tapi itu dulu, sekarang Devi jauuuuuh lebih baik loh.
Sudah istiqomah sama kerudungnya.
Sudah jadi ‘ukhti’ yang dewasa, meskipun kalau ketemu kami-kami koplaknya keluar lagi.
Selamat pokoknya buat Devi, semoga berkah hidupnya.

Ada satu lagi momen di September ini. Mengingat 2016 ini adalah fase dimana saya menginjak rem setelah sebelumnya mengayuh terus dan terus, di September kali ini saya menemukan kembali semangat saya untuk kembali mengayuh.
Pasti lebih berat mengayuhnya, mengingat istirahatnya juga cukup lama.
Tapi apa salahnya dicoba kan?
Yuk ah, Dian sudah kembali nih, jadi hati-hati aja buat kalian yang suka meremehkan saya *kakean gaya pancen*.
Doakan ya semoga segalanya bisa berjalan baik.
Berikan kekuatan jauh lebih besar untuk bismillah saya kali ini, ya Allah.. Bismillah..