Laman

Minggu, 30 November 2014

Jangan Lagi

Well, it's the last day of November.. Aaarrgh, December is comiiinngg! Nooo!. Maaf lebay, sindrom akhir tahun begini nih. Hmm..

Minggu depan minggu terakhir kuliah. Itu artinya minggu depan adalah minggu dimana
1) tugas-tugas berdatangan lebih dan lebih banyak dari biasanya
2) nutor kalkulus lebih dan lebih sering dari biasanya
3) beberapa ujian mulai menerjang
4) deadline-deadline semakin dekat, yang TA, yang artikel, yang tubes
5) homesick semakin dan semakin parah

Yang kelima ini lho masalahnya. Beberapa hari ini pikiranku agak tidak fokus dan badan juga tidak enak. Padahal cuma kehujanan, harusnya paling pol demam. Tapi bukan cuma demam, pusing, tapi maag-nya ikutan kumat. Mana perutnya sering kram juga (ini sih bawaan M kali, Dian). Kalau kata ibu, mungkin sedang banyak pikiran. Mungkin juga.. Lebih tepatnya kalau ada pikiran yang agak membebani sih. Kalau itu alasannya, mmm, mungkin benar..

Beberapa hari ini mimpiku selalu tentang orang-orang rumah. Bukan cuma mimpinya yang begitu tapi perasaanku juga tidak enak. Entah aku yang terlalu rindu rumah atau mood-nya yang agak bergejolak atau apa. Aku sudah beberapa kali telpon rumah. And they're okay there. Setidaknya saat mereka bicara denganku, itu yang mereka katakan. Seharusnya aku lega, tapi sebaliknya, aku takut.
Seperti yang pernah aku ceritakan, bapak pernah sakit dan kambuh. Dan parahnya, serumah tidak ada yang memberitahuku karena tidak ingin aku khawatir. Ya walaupun aku justru kepikiran sendiri karena perasaanku tidak enak dan tidak karuan.
And now I'm scared that it may be the same thing. Astagfirullahaladzim.. Jangan ya, Tuhan. Semoga bukan apa-apa. Berkahi dan jaga mereka. Semoga orang-orang yang aku sayang selalu ada di lindunganMu, ya Allah..

Makanya aku mau minta maaf dulu aku kemarin-kemarin hilang. Habis kuliah langsung pergi, habis bikin tugas langsung hilang, pawai DIES absen, malam DIES juga absen, HP nggak dibawa-bawa jadi susah dihubungi.
I just need to be with myself, to be alone, to clear my mind. Jatuhnya kayak ansos memang. Mau bagaimana lagi, kalau aku di keramaian tapi pikirannya masih begini ujung-ujungnya malah murung sendiri, kalau parah malah jadi emosi, bawaannya pengen ngomel ke semua orang. Maaf yah, Cindy, Nabil, Fetra, Yoga, Tria, Stella, Nanda, serta teman-teman MA yang tadi malam rame-rame DIES (btw, dirgahayu ke-54 HIMATIKA ITB. Jaya dan berkarya selaluu). Sama manusia yang lagi jauh disana, sorry I didn't contact you first, takut ganggu, jaga diri dan cepat pulang ya..

Now I feel better. Masih nggak enak sih perasaannya tapi mending kok.
Bismillahirrahmanirrahim.. Semoga besok-besok lebih baik dan semoga ini semua bukan firasat atau pertanda aneh-aneh. Amin..

Selasa, 04 November 2014

Cuaca

Gerimis turun esok ini
Membasahi genangan memori yang tadinya mengering
Memercikkan rindu yang berteriak bising

Gerimis berhenti, angin bertiup
Lembut membelai kenangan, membuai angan
Mengisi otak dengan khayalan masa depan

Matahari akhirnya muncul meski terlambat
Berusaha menyinari senyuman-senyuman semu
Berusaha menarik pikiran yang terikat erat padamu

Awan mulai mengelayuti langit
Membagikan keteduhan bagi jiwa-jiwa yang gersang
Sebelum gelap mengejar menghapus terang

Akankah malam menghapus perasaan lelah
Dan mengajakku tertawa membuncah
Atau justru sang bulan makin menambah resah

Entah..
Mungkin cuaca memang tak teraba
Oleh mereka yang tengah mendamba

Hanya Beberapa Langkah

Hanya beberapa langkah dari kampus ini
Timbunan sampah menjejali sirkulasi
Diiringi tangan tengadah mengais peduli

Hanya beberapa langkah dari kampus ini
Seorang renta gelisah mengharap nasi
Kukuh menolak sedekah demi harga diri

Hanya beberapa langkah dari kampus ini
Marah membuncah memaki-maki Berlanjut tawa pecah dari seorang lelaki
"Akalnya bermasalah", pikir para pejalan kaki

Hanya beberapa langkah kecil
Bukan kilometer, bukan mil

Mengapa baru ku tahu?
Atau mungkin aku yang tak pernah mau tahu?