Laman

Kamis, 19 Oktober 2017

Pekerjaan dan Pilihan

I'm back..

Hmm, kadang saya bingung mau isi blog ini dengan apa.
Karena faktanya, kehidupan pasca kuliah itu monoton sekali.
Yang lanjut kuliah ya gitu-gitu aja, thesis lagi, dosen lagi, ujian lagi.
Yang kerja ya kaya gitu, proyek lagi, lembur lagi, escape buat liburan, ketemu senin lagi.
Yang freelance juga, hectic kerja, terus kosong lama, hectic lagi.
Apalagi yang pengangguran, pusing cari kerja tiap hari, dinyinyirin pula.

Oiya, btw, ngomongin kerja nih.
Di post sebelum ini saya nulis sesuatu.
Yang cukup meresahkan beberapa teman.
Karena ngga lama setelah itu jadi pada tanya kabar saya.

Tapi terlepas dari puisi yang kadang saya buat karena iseng,
that time I wrote it based on my situation.
Ngga exactly 'that time' sih situasinya, tapi beberapa waktu sebelum itu.

Saya pernah nulis tentang keluarga saya yang sering dinyinyiri karena status saya yang tidak bekerja.
Saya pengen ralat itu sebenernya.

Minggu, 15 Oktober 2017

Perang(nya)


Di tengah terpaan angin ia masih melangkah
Kadang terhenti kadang goyah
Jauh dalam batinnya panji masih berkibar
perang masih berkobar
Antara dua egoisme saling kontras
untuk menjadi biasa
atau berbeda

Cahaya itu masih bersinar dalam ucapnya
Lentera itu masih berpendar dalam tatapnya
Ia memang berbeda
dan selalu ingin menjadi berbeda
Karena baginya itu istimewa

Namun terpaan angin ini kian membuat gusar
Mengganggu nyala sang lentera yang susah payah ia pertahankan
Kala kemauannya mulai dipersalahkan
Kala keputusannya mulai diragukan
Kala keyakinannya mulai dipertanyakan
dan keteguhannya dipertaruhkan

Perang ini tak kunjung usai
Entah..
Mungkin tak semua peperangan harus dimenangkan
Mungkin memang Tuhan menghendaki demikian

Ia sadar kian melemah
Tapi menyerah tak pernah diizinkannya singgah

Apapun akhirnya, ia tahu ia harus berusaha
Apapun ujungnya, berjuang adalah kewajibannya
Demi lentera yang selalu ia nyalakan
Demi dirinya yang susah payah ia temukan