Laman

Selasa, 30 September 2014

Membatu Memperhatikanmu

Pagi tadi ku pikir semua biasa
Mahkotamu merekah merah
Pertanda hati nan bungah

Aku disini
Menanap termangu
Membatu memperhatikanmu

Siang ini ternyata tak biasa
Meski tak berdaya kau besar upaya
Sayang,
tangan mungil itu terlalu kuasa
menarikmu terbang lalu terbuang

Maaf,
ku hanya mampu menanap termangu
membatu memperhatikanmu

Wahai bunga tanpa tangkai
pergilah, matilah, busuklah
Wahai kaki-kaki lunglai
Injaklah, remukkanlah, musnahkanlah

Biarkan dia lenyap dalam sesak kehidupan
Dan biarkan aku meratap dalam penantian

0 komentar: