Pagi tadi ku pikir semua biasa
Mahkotamu merekah merah
Pertanda hati nan bungah
Aku disini
Menanap termangu
Membatu memperhatikanmu
Siang ini ternyata tak biasa
Meski tak berdaya kau besar upaya
Sayang,
tangan mungil itu terlalu kuasa
menarikmu terbang lalu terbuang
Maaf,
ku hanya mampu menanap termangu
membatu memperhatikanmu
Wahai bunga tanpa tangkai
pergilah, matilah, busuklah
Wahai kaki-kaki lunglai
Injaklah, remukkanlah, musnahkanlah
Biarkan dia lenyap dalam sesak kehidupan
Dan biarkan aku meratap dalam penantian
0 komentar:
Posting Komentar