Laman

Selasa, 17 Februari 2015

Demam oh Demam

Hujan sepertinya masih enggan beranjak dari bulan ini. Hujan. Bukan hanya gerimis. Hujan itu tetesan airnya banyak, dan deras. Dan itu menyebalkan. Terutama untuk korban kehujanan semacam aku. Bawa payung memang, tapi apalah arti payung di bawah hujan angin? Basah semua juga ujung-ujungnya. Mengingat betapa 'ringkih'nya badan badanku sekarang, mudah ditebak, ujung-ujungnya adalah demam. Iya, suhunya langsung naik drastis dan badan langsung terasa semriwing (meriang maksudnye).

Kalau agak mending demamnya, aku masih bisa jalan-jalan, ngobrol, bahkan loncat-loncat. Tapi kalau demamnya barengan pusing dan mual, selamat ya, Bapak Ibu dosen, mahasiswanya ilang 1 hari ini. Buat duduk di tempat tidur aja nggak kuat, ke kamar mandi aja kayak nenek 90 tahun jalan, semua dijadiin pegangan (maklum, pas semester 4 pernah jatuh dari tangga gara-gara tiba-tiba pusing). Mana bisa berangkat kuliah? Nanti turun angkot malah nyungsep. Kan susah. Udah gitu, suhu badan lama turunnya kalau hanya istirahat dan makan obat. Karena itu sejak beberapa tahun lalu, aku bersahabat dengan makhluk bernama "By*-by* Fever" ya kalau yang ini habis, aku beli "Co*l Fever". Semacam sih, hanya berbeda merk dan harga.


Sedihnya, setelah 2 minggu yang lalu 3 hari terserang demam, lalu seminggu yang lalu demam juga (tambah batuk malah, untungnya demamnya cuma semalam), akhirnya malam ini demam lagi dan batuk yang sempat mereda kumat lagi. Astagfirullahal adzim...

Penampakan normal
Penampakan kalo balik dari toilet. Kedinginan.
Ini ceritanya kostumnya begini juga minggu lalu pas demam dan harus nginep di kampus.
Kalau adek-adek tingkat mah baik, "Kak Sito tidur sini aja, ini ada kasur, kakak kan lagi sakit." Terus aku terharu. Nggak ding, cuma bilang, "Aaah, kalian baik banget. Ada maunya ya?" Terus ujung-ujungnya ketawa-ketawa nggak jelas.
Kalo anak seangkatan beda lagi.
Kata Stella, "Sito kayak ninja. Udah tiba-tiba nongol, ngerusuhin, penampakannya gitu lagi."
Kata Davin, "Mbak, kamu mau minum ini juga apa? Obat dari Cina, mujarab." (kokoh satu ini juga lagi flu dan batuk waktu itu).
Kata Dimi, "Lu sakit, To? Ah, palingan hatinya yang panas terus merembet ke kepala itu sih".
Grrrr, yang namanya "TEMAN" memang beda ya? -_-"

Yah sudahlah, tugas harus tetap dikerjakan, belajar harus tetap dilanjutkan dan kepahitan pun harus berlalu. Jadi, lanjut saja, Bung. Bermodal By*-by* Fever dan masker, kita mulai lagi. Kalau tidak dipaksa, kapan mau kuatnya? Strong, Yan, stroooong..


0 komentar: