Kalau agak mending demamnya, aku masih bisa jalan-jalan, ngobrol, bahkan loncat-loncat. Tapi kalau demamnya barengan pusing dan mual, selamat ya, Bapak Ibu dosen, mahasiswanya ilang 1 hari ini. Buat duduk di tempat tidur aja nggak kuat, ke kamar mandi aja kayak nenek 90 tahun jalan, semua dijadiin pegangan (maklum, pas semester 4 pernah jatuh dari tangga gara-gara tiba-tiba pusing). Mana bisa berangkat kuliah? Nanti turun angkot malah nyungsep. Kan susah. Udah gitu, suhu badan lama turunnya kalau hanya istirahat dan makan obat. Karena itu sejak beberapa tahun lalu, aku bersahabat dengan makhluk bernama "By*-by* Fever" ya kalau yang ini habis, aku beli "Co*l Fever". Semacam sih, hanya berbeda merk
Sedihnya, setelah 2 minggu yang lalu 3 hari terserang demam, lalu seminggu yang lalu demam juga (tambah batuk malah, untungnya demamnya cuma semalam), akhirnya malam ini demam lagi dan batuk yang sempat mereda kumat lagi. Astagfirullahal adzim...
Penampakan normal |
Penampakan kalo balik dari toilet. Kedinginan. |
Kalau adek-adek tingkat mah baik, "Kak Sito tidur sini aja, ini ada kasur, kakak kan lagi sakit." Terus aku terharu. Nggak ding, cuma bilang, "Aaah, kalian baik banget. Ada maunya ya?" Terus ujung-ujungnya ketawa-ketawa nggak jelas.
Kalo anak seangkatan beda lagi.
Kata Stella, "Sito kayak ninja. Udah tiba-tiba nongol, ngerusuhin, penampakannya gitu lagi."
Kata Davin, "Mbak, kamu mau minum ini juga apa? Obat dari Cina, mujarab." (kokoh satu ini juga lagi flu dan batuk waktu itu).
Kata Dimi, "Lu sakit, To? Ah, palingan hatinya yang panas terus merembet ke kepala itu sih".
Grrrr, yang namanya "TEMAN" memang beda ya? -_-"
Yah sudahlah, tugas harus tetap dikerjakan, belajar harus tetap dilanjutkan
0 komentar:
Posting Komentar