Laman

Jumat, 12 Juni 2015

Masih Kuat? Masih :)

5 hari yang lalu, 7 Juni 2015. Seleksi IMC selesai dan aku gagal. Hahaha. Ternyata tahun lalu adalah ONMIPA dan IMC pertama sekaligus terakhirku.
I don't know, it seems like many things are not going well this year.
2015 baru berjalan setengahnya tapi sudah banyak keluh dan air mata keluar. Hmm..

Kabar baiknya adalah, 4 dari 7 wakil Indonesia tahun ini merupakan anak ITB (yeah, sekali-kali arogansi) dan meskipun aku tidak bisa menebak apa yang terjadi nanti, aku optimis ITB akan membawa setidaknya second prize nantinya (amiin insya Allah).
Semangat Kahfi, Ucup, Brilly, Afif..
Terutama 2 sohib ini, Brilly dan Mas Apip. Get your best, guys :D
Habis itu, seperti rencana, kita wisuda bareng-bareng (masih lama sih Oktober).

Kembali ke tahun ini. Tahun yang hmm.. Entahlah.. Semester ini kacau sekali (as I wrote before).
Kesehatanku juga kacau sekali, semester ini semester paling banyak bolos karena sakit dan sakitnya tidak seringan biasanya. Alhamdulillah sekarang baik-baik saja, aku lebih jaga diri deh biar nggak kumat-kumat lagi.
Dan semester ini juga semester paling galau, galau soal masa depan tentunya.
Kerja dulu? Tapi mau daftar kemana? Dimana-mana yang diincar statistik dan keuangan. Da aku mah anti dua-duanya *lemah*.
S2 dulu? Memang mau lanjut kemana? Ambil apa?
Atau nganggur dulu? Tapi aku butuh pemasukan..
Alhasil, TA nya dipelan-pelanin sembari mencari titik terang (ampun pak dosbing, ampun, bapak jangan susah-susah ditemui ya pak meskipun sudah jadi dekan *ciyee* ).

Bicara tentang tahun ini dan hal-hal yang 'hmm' ini pasti tidak akan lepas dari menangis.
Well, I cried. Again and again. Terakhir ya tanggal 7 itu, sampai tanggal 8 sepertinya. Kalau masalah 'tidak lolos' nya sih aku sudah legowo. 7 manusia terpilih itu memang kemampuannya di atasku, jadi aku sadar diri. Makanya nangisnya bukan setelah pengumuman banget. Melainkan beberapa jam kemudian. Setelah telpon rumah dan packing barang-barang. Kebetulan di antara peserta seleksi memang hanya ada satu perempuan, jadi aku sendirian di kamar. Nyesek dikit, melow dikit, langsung nangis.

Kenapa nyesek? Ya nyesek aja sadar mimpi yang dipendam bertahun-tahun pada akhirnya tidak tergapai juga meski sudah berusaha hingga kesempatan terakhir.
Bertahun-tahun kuliah, coba kompetisi sana-sini, medali aja nggak pernah dapet.
Ditambah lagi adek mau masuk SMA, kalau biaya kurang nggak ada jaga-jaga nih hehehe (duit mulu pikirannya).
Mana aku masih merasa masa depanku suram kan? Nah loh, numpuk numpuk numpuk, nangis deh.
Dan ini memecah rekor terlama aku menangis. 2,5 jam. Wow. Dari 23.00-an sampai 01.30-an.
Keren ya? Sembab sembab sono. Untung paginya pulang dari hotel diantar Brilly, ketutup helm. Coba naik angkot? Kan malu sama ibu-ibu yang seangkot (ya bisa jadi teteh-teteh atau bapak-bapak juga ding).

Dan sekarang aku di rumah. Mau bercengkerama bersama orang-orang tercinta dulu. Sambil ngerjain TA kok, tenang saja. Kalau di Bandung aku agak nggak beres soalnya, males euy, tidur terus (kalau di rumah ada ibu yang omelin), boros lagi makanan serba mahal (di rumah makan gratis, jajan juga masih terjangkau).
Jadi, aku mengasingkan diri di rumah dulu ya sampai tanggal 22.
Anybody need to see me?
Tunggu tanggal 23, aku available di Bandung, atau kalau mau sih sini ke rumah, aku available di rumah sebelum tanggal itu :)

Tahun ini berat. Tahun ini membingungkan. Tapi aku punya pilihan apa selain berusaha melewati semuanya dan menganggap semua baik-baik saja?
Sudah lelah menangis, sudah lelah minum obat terus, sudah lelah merasa nggak ada teman berbagi.
Saatnya cengingisan dan haha hihi lagi.
Dian sehat. Dian kuat. Dian mandiri.
Semangaaaat !!

0 komentar: