Laman

Senin, 03 Agustus 2015

Kabut

Masih terus berjalan, jauh berkelana
Lenyapkan kabut-kabut maut
Menindih perih luka dengan lembaran tawa
Berharap bahagia sudi mendampingi
Tapi apa?
Kabut kembali di kala remang
Pekat menikam mata
Membutakan pandang
Melumpuhkan angan
Memaksa diam
Hingga tenggelam
Lalu hilang
Tanpa dikenang.

0 komentar: