Laman

Selasa, 22 November 2011

Menang dan Kalah

Di depan meja belajar kamar 5B,
22 November 2011 sekitar pukul 00 dini hari


      Dua jam yang lalu saya masih berada di kampus tepatnya di basement CC Barat, sekre PSTK. 
Maklum, H-5 pagelaran "Gatotkaca in Love". Sekalian pamer lah ya.. :p

     Minggu ini benar-benar masa hectic pokoknya. Bagaimana tidak? Berbagai tugas menumpuk dari mulai tugas TTKI, hingga poster KPIP yang masih belum jelas nasibnya di kelompok saya.. (sedih sekali). Belum lagi kuis-kuis yang menanti. Tidak cukup sampai disitu, hari Jumat sore UTS 2 Fisika. So cool isn't it? Dan jeng-jeng-jeng-jeng, hari Sabtu pagelaran. Hmmm, sepertinya memang akan sedikit menyiksa diri. Terutama, badan yang harus tahan karena terlalu sering menerima hembusan sang angin malam. Tapi, yaudah lah ya (kata-kata anak FTSL), tidak ada gunanya banyak mengeluh tanpa bekerja. You'll get what you want as long as you do it sincerely.. :)

       Seperti yang saya tulis tadi, saya pulang malam lagi hari ini kemarin karena persiapan pagelaran. Tetapi hari ini lain. Hari ini saya terganggu oleh 2 hal. Yaitu handphone yang bergetar-getar dan suara TV yang terdengar samar-samar dari sekre. Handphone yang bergetar tadi ternyata karena banyaknya sms masuk yang isinya serupa.
"Dian, ke GSG sekarang, buruuuuu..."
"FMIPA tanding, cuy, ayo kita semarakkan!"
"Pertandingannya sengit nih, pake penalti segala, kamu lagi nonton kan, Yan?"
Dalam hati saya pengen, tapi prioritas 'kan tetap prioritas.
Sedangkan suara samar-samar tadi ternyata adalah suara mereka yang sedang menonton final SEAGAMES Indonesia vs Malaysia. Pantas kadang hening, kadang ramai.
       Uniknya adalah tentang hasil dan respon dari supporter. Dari FMIPA sendiri, alhamdulillah FMIPA B menang (horeeeeee),sedangkan pada pertandingan sebelumnya FMIPA A dan C belum berhasil. Obviously, dengan hasil tersebut anak FMIPA happy dong. Merasa bangga dengan tim yang mewakili fakultasnya. Masalahnya adalah... Berkebalikan dengan fakta ini, Indonesia (lagi-lagi) dikalahkan oleh Malaysia dengan skor tipis. You wanna know what people say?
"Anj*ng, kalah lagi!"
"Wasite jan goblog"
"Ah, sik*k, wes dibelak-belakke nonton tekan bengi malah kalah, ra kena dindel"
Anda lihat? ada yang mengumpat, memaki-maki, menyalahkan wasit.. Memang banyak juga yang masih peduli dengan terus menyemangati timnas kita yang sudah do the best for our nation. Tapi sayangnya yang mengumpat dsb. itu juga banyak.Zzzzzzz.....
       Kalau menurut saya sendiri, yang namanya KALAH atau MENANG itu bukan intinya. Intinya adalah bagaimana cara kita menghadapinya.
Siap menang juga siap kalah, itu yang harus jadi modal utama bagi semua orang
Saat kita menang, bangga itu sangat wajar. Tapi bukan berarti kita diperbolehkan terlalu membanggakan diri. Karena akan memicu kesombongan yang justru akan dengan mudah menjatuhkan kita.
Saat kita kalah, kecewa jelas akan kita rasakan. Tapi bukan berarti akan membuat kita rendah diri dan tidak mau bangkit kembali. Marah karena merasa tidak adil, itu juga terkadang menjadi sesuatu yang wajar. Tapi bukan berarti kita bebas mengumpat, apalagi di situs jejaring sosial. (@para pengumpat: kasihan mata saya melihat tulisan buruk Anda) Selain itu, tidak selamanya itu memang tidak adil. Bisa saja memang kita yang salah tapi tidak menyadarinya. Pointnya, pikirkan semua dengan kepala dingin sebelum Anda mulai emosi, itu saja. Dan satu hal lagi. Jangan salahkan timnas kalau mereka kalah. Kecuali Anda bisa memberi kontribusi yang jauh lebih bermakna bagi Indonesia. Talk less do more lah pokoknya. Kalaupun ingin berkomentar, berilah komentar yang membangun. Setidaknya itu berguna daripada sekedar umpatan-umpatan yang memanaskan telinga. 
       Sebenarnya saya menulis ini karena jengkel dengan 'para pengumpat' itu. Why? Ekspresi mereka saat menang juga menyebalkan (soalnya mereka  nyombong) Saat kalah, ternyata lebih parah. Bagi orang-orang seperti itu ada baiknya untuk segera benahi diri saja ya.. Supporter semacam ini hanya mempermalukan Indonesia saja, sama sekali tidak memberi suatu harga positif. So, just shut your dirty mouth, keep watching and be a sportif supporter. And you'll see how much it improves our team...
       Indonesia jadi juara itu bukan mimpi kok. Saya sih yakin kalau Indonesia bisa. SDM nya bagus (walaupun kebanyakan kurang terolah), SDA nya bagus (walaupun beberapa oknum menyalahgunakan), pendidikan juga maju (walaupun bagian-bagian pelosok kurang terjamah), moral juga bisa dipupuk sejak dini (dengan catatan kita konsisten melaksanakannya). Yang harus kita lakukan HANYA menghapus bagian-bagian di dalam tanda kurung itu. Ingat, kawan, if there is a will, there is a way. 
GO MY INDONESIA, I'LL ALWAYS BE WITH YOU !!!

Ismail Marzuki - Indonesia Pusaka
  Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
   Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata
   Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya
   Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi

0 komentar: