Laman

Sabtu, 22 Februari 2014

Cerita OSN Pertamina 2013 (1)

Oke, ayo mulai.. Kembali ke tahun 2013..
Awal November 2013
Si C, Cindy, sohibku di Matematika ITB, temen ngegalau, temen nge-pink, temen mainan kode (tapi biasanya dia gagal, yang dikode nggak connect). D aku.
 C : "To, ikut OSN Pertamina nggak?"
 D : "Nggak tau, pengen tapi nggak tau ding, males daftarnya, nggak ada koneksi"
 C : "Ah, dirimu.."
 D : "Kalo boleh nitip daftarin, mau deh ikut, hahaha"

        .  .  .  .  .
Beberapa hari kemudian  
sms masuk 
(C) : "To, sms-in nama lengkap, alamat, ..." (lalala-nya lupa, intinya data diri)
 sms masuk lagi
 (C) : "itu no registrasi sama paswordnya udah ada, cek fb ya"  
Gila, seneng banget aku mustinya punya temen baik kayak gini ^^

Seminggu sebelum penyisihan
C : "To, udah login akunnya?"  
D : "Udah"  
C : "Udah upload foto?"  
D : "Udah"  
C : "Udah print? Minta tanda tangan kaprodi?"  
D : "Males ah, ntar aja kalo yang ribet-ribet gitu"  
C : "Huu, dasar, seleksinya tinggal seminggu lagi kan ya? Belajar bareng dong yuk. Ajarin "  
D : "Woh, iya? Baru tau malah. Yaudah boleh-boleh hayuk, ntar sms aja yak"  
Kelihatan deh mana yang niat mana yang enggak, hehehe. Hari berlalu, sayangnya, sampai H-1 belajarnya hanya wacana karena kesibukan masing-masing (sama si C mah emang ujung-ujungnya wacana, makan di kantin SBM aja sampe sekarang masih wacana -_- ).
Hari-H penyisihan
Pagi itu, kebetulan kelas Matematika Numeriknya Pak Apri (alias kelasku) ada kuis. Jadi, sebelumnya aku bisa bertemu dengan teman-teman dulu. Maksudnya ada teman berangkat ke tempat seleksi (sampai hari itu pun aku tidak tahu dimana tempatnya). Akhirnya, selesai kuis, aku dan 3 orang temanku pergi bersama-sama (sebenarnya yang ikut banyak tapi yang lain pada lalalala dulu *maaf bahasa kurang baik*). P, Prama, orang pinter di angkatan yang super baik suka ngajarin orang (orang lain tapi, kalo ke aku mah jahat, usil parah nggak ada obat). 
I, Indra, manusia Tasik yang mukanya lempeng, suaranya kalah sama semut *kecil beuts*, kalo ngomong dikit tapi pedess.  
D : "Cuy, ini tempat dimanski yak?"  
P : "Altim, sitooo, parah banget"  
D : "Hahaha, ya gimana emang nggak tau akunya"  
C : "Bawa pensil 2B kan, To?"  
D : "Lah, pake pensil ya? Lupa. Cuma bawa pulpen satu doang nih. Aaaaaa!"  
C : "Yaudah cari dulu gih" (keliling-keliling kelas, tanya-tanya semua orang, tiada hasil)  
D : "Nggak ada yang bawa, pake pensil mekanik aja kali ya? Kayaknya kalo itu banyak yang bawa"
I : "Eh, Sito, ini ternyata aku ada 2"  
D : "Mauuu. Yaahh, kok tumpul?" (keliling-keliling lagi, dengan tujuan berbeda, tapi tetap tiada hasil)
I : "Eh, Sito, aku bawa serutan ternyata"  
D : "Ah, Ndra, minjeminnya setengah-setengah ih" (tahu diri, Daaaayyy)
Peminjaman selesai dan kami berangkat. Pagi ini, diawali dengan ora modal, aku berangkat ^^

Sampai di Altim

Kami berempat duduk. Berdekatan dengan tempat duduk segerombol anak tingkat 2, salah satunya S. Tiba-tiba,  
S : "Kak Sito, tasnya kecil amat, kayak lagi mau main bukan lomba"  
D : "Iya, ini aja pensil dapet pinjeman dari Indra, hahaha"  
S : "Pasti nggak ada penghapus"  
D : "Kalo mau minjemin boleh.. Mana mana?" (becanda padahal)
S : "Yaudah, ini.." (sambil geleng-geleng)  
Belum sampe lombanya dimulai, lagi-lagi ora modal. Boleh lah, sekali-kali ini (sekali kau bilang?)  
Lomba berlalu. Susah sih, tapi yang penting udah berlalu dulu deh.. Hasilnya, boro-boro mikir. Aku mah jauh dari optimis. Lagipula, semenjak bulan Maret rasa optimisku memudar (cupu banget pas seleksi ONMIPA ITB, huhuhu). So, kali ini aku pikir just for fun saja lah yaa.. Tapi ternyata, nasib berkata lain :)
*bersambung*


0 komentar: