Laman

Minggu, 30 Maret 2014

Cerita OSN Pertamina 2013 (2)

Selasa, 3 Desember 2013
Minggu ini, minggu terakhir perkuliahan semester 5. Dan hal yang menyenangkan dari kuliah terakhir adalah melihat slide kuliah yang disampaikan dosen mencapai halaman terakhir (bertuliskan Terima Kasih dengan font besar). Jadi, tumben super duper tumben, selasa jam 7 pagi ini aku masuk kuliah Aljabar Linier.
Seperti biasa, aku terlambat 15 menit (maaf ya Pak). 15 menit kemudian, salah satu teman datang ke kelas. Biasa terlambat memang ini manusia. Dia duduk di sebelahku dan langsung bilang, "Cie, mbak, selamat ya, kapan berangkat?"
Lah, bingung dong aku. Cie apa? Selamat apa? Berangkat apa? Sambil bingung, aku balik bertanya, "Emang apaan?"
Usut punya usut, ternyata pagi ini hasil penyisihan OSN Pertamina diumumkan. Jauh dari perkiraan, aku menempati peringkat 1 Jabar (wuuuu, subhanallah). Disusul peringkat 2 dan 3 adalah 2 orang teman seangkatanku, salah satunya ya orang yang ber-cie-cie tadi, Davin dan Tamaro. Peringkat 1 bukan berarti hasilku terbaik se-Jabar, karena di atas peringkat 1 provinsi ada juara regional. Yang mungkin mengganjal untuk kami mungkin karena juara regional Jabar adalah seorang anak ITB yang masih tingkat satu alias TPB (anak tingkat 3 kalah sama anak tingkat satu broooo)
Untuk mengikuti final OSNPTI ada satu syarat yang harus dipenuhi. Yaitu makalah pemodelan. Berdasarkan informasi dari teman-teman yangsudah ikut tahun lalu, para finalis diberikan artikel tentang energi atau bahan bakar, dan diwajibkan menentukan permasalahan dan menyelesaikannya sendiri. Dan itu semua dituangkan dalam makalah yang kemudian akan dipresentasikan jika berhasil lolos 6 besar nasional.
Sayangnya, kesempatan datang di saat yang menurutku kurang mendukung.
Seperti yang ku tulis di awal, minggu ini minggu terakhir perkuliahan. Yang berarti, minggu dimana tugas menumpuk, kuis menumpuk, bahkan ada mata kuliah yang mulai ujian. Satu lagi. Akhir minggu ini, anak TPB ujian Kalkulus. Wowowow. Yang ujian memang mereka, tapi tutornya ikut pusing -_- Minggu ini sudah cukup sempurna untuk menyita waktu dan tenagaku. Eh, ditambah syarat ikut final OSN Pertamina : Makalah Pemodelan. Terima kasih banyak. Apa mundur saja OSNPTI-nya? Tapi sayang. Apalagi kalau bisa menang. Hadiahnya lumayan, woy. Bisa buat kebutuhan keluarga yang di rumah. Tapi sepertinya makalah tidak akan selesai. Lalu? Let's see then..

Jumat, 4 Desember 2013

Hari ini sudah H-2 berangkat ke Depok. And you know? Belum 1 kata pun aku ketik untuk makalah. Seminggu ini aku pulang malam dan sesampainya di kost langsung melembur tugas sambil belajar untuk kuis-ujian. Hampir setiap malam tidak selesai sih karena aku kelelahan dan ketiduran (beuh).
2 hari ini sebenarnya aku bolak-balik TU, sostek, ruangan dosen Matematika. Di TU : berusaha bertemu kaprodi, ingin konsultasi tapi bapak terlalu sibuk jadi saat aku ada kesempatan, bapaknya yang tidak di tempat. Di Sostek, berusaha bertemu salah satu dosen MKDU, meminta ujian susulan kalau-kalau aku jadi berangkat dan meninggalkan ujian. Di ruangan dosen, 2 dosen sebenarnya, dengan alasan yang sama, berusaha bertemu untuk meminta izin ikut ujian susulan. Hasilnya nihil. Dosen-dosen sibuk sekali, sering tidak ada di ruangannya, gagal bertemu deh. Dosen MKDU juga sering tidak di kantor. Yang jelas aku berusaha meminta kontaknya tapi tidak diperkenankan, entah alasan apa, malah dimintai surat keterangan macam-macam kalau mau izin. Ini sudah Jumat, bapak, kenapa waktu aku datang hari sebelumnya bapak nggak bilang? Mengesalkan sekali persoalan birokrasi ini -_-
Ada alasan lain kenapa aku tidak berhasil menemukan waktu yang tepat ketemu dosen. Padatnya jadwal adek-adek yang meminta les membuatku harus bolak-balik kampus-Cisitu-Tubagus-kantor. Baru nunggu di TU sejam, harus pergi lagi. Baru nunggu di Sostek sebentar, harus pergi lagi.
Salah memang, baru memulai mencari dosen-dosen yang bersangkutan sejak Rabu. Tapi kan pengumuman pemenangnya juga baru Selasa. Lagipula email informasi OSN-nya baru dikirim Kamis. Mana tahu aku harus ngapa-ngapain dulu? Dulu ikut lomba gampang soalnya, tidak se-riweuh ini. Sedih pokoknya ih minggu ini.

Sabtu, 5 Desember 2013

Pagi ini, akhirnya perkuliahan resmi selesai. Dan satu lagi tugas selesai, karena pagi ini UTS Kalkulus dilaksanakan. Alhamdulillah.. Tinggal tiga hal, deadline modul (biasa, pekerjaan), ujian yang tersisa dan OSN Pertamina. Seusai mengawas ujian Kalkulus, aku masih berusaha mencari dosen yang bersangkutan. Alhamdulillah satu dosen berhasil ditemui meskipun harus menunggu lama. Ibu dosen ini hanya minta surat keterangan dari prodi. Biasanya ada dosen yang mengurusi hal ini, jadi aku diminta bertemu beliau, sebut saja ibu X. Hari sebelumnya aku sudah berusaha ketemu sih, tapi kebetulan yang menyedihkan terjadi juga. Beliau sedang tidak di ruangan. Seusai bertemu dosenku barusan, aku langsung bergerilya ke ruangan ibu X. Ternyata, si ibu tidak ke kampus hari ini. Astagfirullahaladzim. Mau ketemu kaprodi lagi, ruangannya tutup -_- Mau tanya ibu yang di TU, eh, ini Sabtu, TU juga tutup. Apes memang.
Akhirnya berat hati aku melangkah pulang, mau menyelesaikan modul dulu, harus dikumpulkan sore ini. Sambil membuka HP, aku berusaha mengontak ibu X. Tidak ada respon. Aku sms. Tidak ada respon juga. Ini dosen ITB lagi pada kenapa sih? Dongkol pangkat n kan jadinya..
              ....       sore datang     .....
Deadline selesai. Tinggal memikirkan satu hal penting mendesak dalam waktu dekat ini. OSN Pertamina. Sudah H-1 keberangkatan, but I've did nothing. Makalah belum setitik pun dibuat. Aku buka HP. Ada balasan dari ibu X (balesnya agak lama dari waktu aku sms). Intinya, si Ibu minta maaf karena beliau sudah tidak mengemban tugas itu lagi, jadi silakan langsung hubungi kaprodi, semangat olimpiadenya, semoga sukses. Speechless. Aku pikir akan ada sedikit bantuan, tapi... Baiklah, kemungkinan besar tidak bisa berangkat tanpa izin prodi dan sebagainya. Tapi entahlah, aku tidak tahu apa yang akan terjadi besok, dan lusa, dan lusanya lagi. Bertentangan dengan itu, aku justru memutuskan mengerjakan makalah tersebut sekarang (nggak ding, mandi dulu, solat dulu, makan dulu) Oke, berarti, sehabis Isya aku mulai. Perkara jadi berangkat atau tidak, perkara diizinkan atau tidak itu urusan belakang, yang penting jalan dulu.

*bersambung*

0 komentar: