Laman

Minggu, 14 Agustus 2016

Album Tulus : Monokrom (1)


Hei semua..

Kali ini aku sedang ingin bahas masalah lagu nih.
Mohon dimaklumi, sebagai manusia yang suka banget nyanyi dari nggremeng-nggremeng aja sampai teriak ngga karuan, kalau musisi favoritnya launching album baru pasti langsung heboh. Hahaha.

Bulan ini bulan Agustus.
Kemarin di awal bulan, Tulus launching album baru, guys.
Uwaaaaaa.
Langsung deh tongkrongin youtube :)

Ceritanya dulu aku pertama suka kak Tulus karena lagunya yang "Sewindu" sering diputar di radio (bawaan dari SMP sih jadi pendengar radio yang baik).
Terbawa renyahnya suara kak Tulus, jadi penasaran juga sama lagu-lagu yang lain.
Dan setelah diputar, terbukti tidak mengecewakan.
Musiknya sebenarnya sederhana, tapi kemasannya unik.
Dan itu sesuai dengan selera musikku yang pop-jazz.
Mana kak Tulus rasanya benar-benar tulus lagi dalam menulis lirik lagunya.
Tidak melulu soal cinta dan cinta, tapi juga tentang hidup.
Pemilihan diksinya juga oke.
Ngga ecek-ecek pokoknya lah, lagu-lagu Tulus ada "isi"-nya.

Tidak hanya itu, ada lagi, personality.
Low profile banget musisi satu ini. Sukaaaa deh.
Dia juga tidak terlalu ngotot merilis album baru terus-terusan.
Lebih baik 2-3 tahun sekali tapi lagunya "berisi" dan berhasil tentunya.
Ya kalau artis K-pop cem-cem Bigbang lah ya.
Tidak terlalu rutin seperti musisi lain dalam merilis lagu.
Kalaupun album keluar, lagu barunya pun tidak sampai belasan.
Tapi ya itu, lagunya memang bagus.



Tulus juga musisi yang kreatif kalau menurutku.
Inti dari lagunya mungkin tidak jauh berbeda dengan musisi lain.
Tapi penyampaiannya pintar.
Diksinya bagus. Inspirasi lagunya anti mainstream.
Aku sih melihatnya sederhana. Dari judul lagunya.
Lagu-lagu jaman sekarang judulnya begitu-begitu aja.
Nah kalau Tulus, ada Diorama, Gajah, Sepatu, Bumerang, Langit Abu-Abu, Monokrom.
Benda-benda mati justru jadi sorotan dan dinarasikan sesuai pemahamannya tentang cinta dan kehidupan.
Keren ngga sih?

Kata salah seorang comic di stand up comedy-nya, lagu yang bagus itu yang bisa dinyanyikan dengan nada tapi tidak akan berkurang seninya (sisi indah dan puitis) meskipun hanya dibaca tanpa nada.
Dan buatku lagu-lagu Tulus memenuhi kriteria.

Nah, album ketiga Tulus ini judulnya "Monokrom".
Ada 18 lagu di album ini, tapi setengahnya sudah rilis sebelumnya, alias lagu-lagu andalan Tulus selama ini.

1. Ruang Sendiri

Lagu ini anti mainstream.
Kebanyakan pemusik menganggap bahwa pasangan itu harus selalu ada di sisi, ada setiap saat.
Sebaliknya, di lagu ini, kita diajak untuk menghargai rasa sepi.
Membuat sepetak ruang untuk mengerti hati kita sendiri.
Karena rasa itu bisa tumbuh hanya ketika ada ruang.
Ciyeh, kayak paham bener ya, Day? Hahaha.
This introverted girl knows well everything about being alone.
Dan aku super setuju dengan lagu ini.
Toss kak Tulus, sepertinya kita sehati (karepmu, Yan)

" Beri aku kesempatan tuk bisa merindukanmu (jangan datang terus)
Beri juga aku ruang bebas dan sendiri (jangan ada terus)
Aku butuh tahu seberapa ku butuh kamu
Percayalah rindu itu baik untuk kita"


2. Pamit

Lagu ini rilis duluan di bulan April.
Nuansanya sendu gitu.
Kalau kata orang-orang lagu ini setipe dengan "Writing on The Walls" milik Sam Smith.
Sedih pisan euy.
Pertama kali denger lagu ini rasanya kaya mau nangis (lebay), but seriously that's so sad.
Kalau guyonan para jombs sih malah begini, "Tuh kan, Tulus aja yang katanya mau nunggu '1000 Tahun Lamanya' akhirnya 'Pamit' juga."
Hahaha. Dih dasar jomblo (padahal sendirinya juga).
Btw, kalau lagi ada masalah sama gebetan jangan putar lagu ini ya, nanti baper.

"Tubuh saling bersandar ke arah mata angin berbeda
Kau menunggu datangnya malam saat ku menanti fajar
Sudah coba berbagai cara agar kita tetap bersama
Yang tersisa dari kisah ini hanya kau takut ku hilang"


3. Manusia Kuat

Nah ini nih. Pembakar motivasi.
Sesuai judulnya, lagu ini bercerita tentang orang yang pantang menyerah menggapai mimpi. Inspiratif tentunya bukan?
Rasa-rasanya sih lagu ini satu alur dengan lagu lain di album sebelumnya, "Lagu Untuk Matahari", dan "Bunga Tidur".
Aku paling suka bagian "Bila bukan kehendakNya, tidak satu pun culasmu akan bawa bahaya", karena ujungnya dibawa ke suara tinggi.
Omoooo, so cooooll.

Tapi kalau lirik tentunya yang favorit yang ini
"Kau bisa patahkan kakiku, patah tanganku, rebut senyumku
Hitamkan putihnya hatiku, tapi tidak mimpi-mimpiku
"

4. Cahaya

Kalau lagu ini buat mereka yang sedang kasmaran.
It's really sweeett. Mau dong dinyanyiin lagu ini. Hahahaha.
Lagu ini tentang seseorang yang menganggap pasangannya seperti cahaya, begitu berharga dan selalu bisa menerangi hidupnya.

"Tak mudah lagi sendu mengganggu, kau tahu cara buatku tertawa
Tak mudah kusut dalam kemelut, kau tahu cara mengurai semua
"

5. Mahakalya

Entah typo atau memang diplesetkan, tapi maksud di liriknya sih mahakarya.
Lagu ini unik.
Musiknya agak-agak jadul gitu. Di tengah-tengah lagu ada permainan terompetnya juga.
Liriknya tetap menginspirasi dong.
Tentang wejangan bagi mereka yang berkarya.
Agar tidak setengah hati dalam berusaha, karena kerja kerasmu yang akan menentukan kebahagianmu sendiri.

"Beri hati pada setiap kerja kerasmu, karya-karyamu"

6. Tukar Jiwa

Lagu yang ini masih seputar kasmaran sih.
Bedanya, disini masih ada keraguan karena si cewek mempertanyakan perasaan cowoknya.
Lalu si cowok menerangkan kalau perasaannya memang tidak semudah itu dijelaskan, but sure he loves her that much.

"(Coba sehari saja) Coba satu hari saja, kau jadi diriku
(Kau akan mengerti) Kau akan mengerti bagaimana ku memujamu
Mengagumimu, menyayangimu
Dari sudut pandangku
"

7. Tergila-gila

Lagu ini rasanya spesial. Jarang-jarang kak Tulus menyanyikan lagu semacam ini.
Masih bertema cinta juga seperti sebelumnya, tapi yang ini lebih bersemangat dan ceria, setipe lah dengan lagu "Teman Pesta".
Lagu ini tentang seseorang yang kesengsem sama pasangannya yang sok-sok misterius.
Hahaha, sok misterius.
Kocak gitu rasanya pertama kali dengar lagu ini. Agak-agak tersinggung kali ya akunya, hahaha.

"Hari ini kau mesra, besok lusa kau dingin. Kau buatku penasaran
Bisa hilang seminggu, lalu terus di sisiku. Kau buatku penasaran
"

*bersambung*

0 komentar: