Laman

Sabtu, 11 Februari 2012

Buatku Ultah Itu . . .

       Most people say that birthday is special day for them, so they celebrate it with make a great party etc. But, they and I are not the same..
Buat aku, mmm, gimana ya? Dibilang spesial? Mmm, nggak gitu juga sih. Toh aku nggak pernah ngapa-ngapain pas ultah.
       Dari aku kecil, aku sekeluarga nggak pernah ngadain pesta buat perayaan hari lahir sampai sekarang. Kalau ada yang ultah, biasanya ibu yang tiba-tiba masak sesuatu yang disukai sama si orang yang ultah tadi. Jadi kesannya spesial.. Sebenarnya, bukan bagian makanannya sih yang spesial. Tapi apa yang ibu lakukan itu yang spesial.. Tandanya ibu selalu perhatian sama keluarganya. Alasan kenapa ada 'makan-makan' buatan ibu ini yang jelas bukan merayakan sesuatu, tapi bentuk rasa syukur karena alhamdulillah Allah masih ngasih umur buat yang ultah ini. Alias keluarga kami masih diizinkan untuk tetap komplit. :)

       Dari aku kecil, di keluargaku nggak ada budaya kalau ultah dapat kado, kalau rangkingnya bagus di kelas dapat hadiah, kalau patuh sama bapak-ibu nanti dapat sesuatu, nggak ada kayak gitu-gituan. Mau rangkingnya bagus, mau ultah, mau menang lomba, nggak ada acara macam-macam, semuanya biasa aja. Jangan dikira aku ngerasa sedih karena keluarga kami beda, justru aku bangga karena ada pelajaran tersendiri dari kebiasaan keluarga kami ini. Kalian tahu? Kalau kalian berhasil mendapatkan sesuatu yang 'wah', misal aja rangkingnya bagus nih di kelas, tapi kalian nggak menuntut apapun dari orang tua kalian, rasanya tu banggaaaaaa banget. Jadi berasa anak yang mandiri gitu, rasa puasnya juga beda.

        Karena kebiasaan-kebiasaan itu, aku jadi nggak terlalu heboh sama yang namanya pesta atau sesuatu yang kesannya bermewah-mewah. Aku lebih suka semua hal ditanggapi dengan biasa saja. Menganggap spesial boleh (soalnya daritadi juga aku nggak ada kata ngelarang), tapi kalau berlebihan aku nggak suka. Yang sederhana aja lah.. Kalau kita keseringan mewah-mewahan gitu terus suatu hari (terutama hari yang spesial) kita nggak bisa mewah-mewahan, kan rasanya kecewa. Ya nggak sih?

        Mungkin pemikiranku yang kayak gini dipandang sebelah mata sama beberapa orang. Mungkin ada yang bilang lebay, sok-sok'an, atau malah kuno. It's okay, people have their own opinion. Dan tentu saja yang aku tulis ini cuman sekedar opiniku. Kenapa aku bisa menyimpulkan pandangan orang terhadapku?
Jelas dong yaa.. Sewajarnya remaja kan suka pesta-pesta, dandan cantik, ngomongin fashion, hang out, dsb. Dan dari yang apa yang aku sebutin tadi itu nggak ada yang aku suka. Hang out suka sih, tapi di tempat-tempat tertentu. Nggak cuma itu, terlalu banyak hal yang berbeda antara aku dan orang-orang sewajarnya. Makanya kadang orang-orang ngerasa nggak cocok gaul sama aku.Tapi kalau ngomongin sikapku sama hari ultah, asal kalian tahu aku nggak termasuk orang-orang yang anti kok. Aku nggak pernah menentang acara-acara ultah, itu kan hak orang. Ya emang sih, pas SMA kalau ada teman ultah terutama yang 17-an dan ngadain pesta gitu aku nggak pernah datang. Tapi kalau acaranya di asrama dan cuma makan-makan gitu aku tetep nimbrung. Apalagi kalau masalah ngerjain orang ultah. Aku juga sering jadi salah satu biang keladinya..

       Kembali ke hari ultahku sendiri, aku dikasih hadiah atau kejutan-kejutan gitu baru mulai aku SMP.
  • Pas kelas 7, di hari ultahku aku lagi marahan sama sahabat-sahabat aku dan aku nggak berharap mereka inget atau bahkan ngasih kado ke aku, tapi ternyata mereka inget. Dan mereka naruh kado di laci mejaku tanpa ngomong apapun ke aku. Aku inget banget sampul kadonya bling-bling warna biru tua (tapi aku lupa isinya). Soalnya mereka tahu warna favoritku biru. Aku jadi ngerasa bersalah dan beberapa hari akhirnya kami baikan. :) Nah selain sahabatku yang ini, waktu aku marahan aku gabung sama temen-temen yang lain. Temen-temen yang nggak deket sama aku lagi sejak aku baikan sama sahabat-sahabatku. Salah satu di antara mereka ini juga ngasih aku kado, kotak musik warna biru muda, lucu banget. Kadang aku ngerasa bersalah sama mereka, tapi sekarang udah nggak pernah ketemu lagi.. :(
  • Ultah kelas 8, aku lupa ada kejadian apa. Yang aku inget, itu awal-awal aku masuk SC UNDIP dan aku ngerasa itu merupakan hadiah istimewa buat aku karena bisa membawa aku sampai di titik ini sekarang.
  • Ultah kelas 9, aku juga lupa ada apa. Kalau tahun itu, pokoknya seingetku lagi hectic-hecticnya UN. Yang ada di memoriku masa itunya bukan ultahnya, hahaha. Kalau nggak salah sih temen-temen ngasih aku boneka kelinci gede warna biru-putih. Enak banget bonekanya buat dipeluk-peluk..
  •  Ultah kelas 10, aku udah di asrama Semesta. Tepatnya di kamar 5. Yang namanya anak asrama pasti inget dong ultah satu sama lain. Aku dikasih surprise sama temen-temen pas lagi asyik nonton TV di ruang makan. Mereka bawa nampan gede yang isinya roti yang sering aku beli di wartel dan di tengahnya ada lilin. Kata mereka, tadinya mereka mau beli onde-onde tapi nggak sempet nyari di pasar, nggak jadi deh (tahu aja sih mereka aku penggila onde-onde).
  • Ultah kelas 11, dikasih surprise juga. Waktu itu, rencananya kejutannya buat Melinda terus kita mau ngerjain gitu, jadi aku ikut-ikutan dong. Tapi ternyata pas aku nengok ke lapangan basket, lilinnya disusun membentuk huruf M sama D dan anak-anak ngelilingin aku sambil nyanyi. Zzzzz, ternyata aku dikerjain juga. Akhirnya aku sama Melinda turun dan niupin lilin terus makan kue deh. Waktu itu aku nggak nyangka, soalnya itu belum hari ultahku, kalau Melinda waktu itu ultahnya udah lewat. Ternyata, temen-temen tahu kalau pas hari ultahku aku lomba ke Surabaya makanya dibarengin. Walaupun akhirnya di Surabaya cuma Juara Harapan 1, itu tetep menyenangkan..
  • Ultah kelas 12, ini beda. Aku nggak di asrama tapi di Bandung ikut pelatihan. Jadi ketemunya ya anak-anak olimpiade. Nggak ada dikerjain atau apa-apa di sana. Yang ada nametagku dicoret-coret sama Tobi (anak kecil tapi jeniuuusss) digambarin kue juga. Spesialnya justru di bagian sms dari temen-temen. Isinya doa semoga Belanda jadi kado terindah di usia 18 ku. Walaupun akhirnya aku nggak lolos jadi tim Indonesia, tapi at least aku ngerasain motivasi temen-temen buatku, apalagi waktu itu ujian praktek sama UAS dan aku ketinggalan (UN sama SNMPTN juga keteteran), tapi mereka tetep support aku. Malahan ada yang berbaik hati nyusunin jadwal ulangan susulan setelah aku pulang. Aku pulang ke asrama 3 minggu sebelum UN, dan setelah pulang langsung ngebut ikut UAS sama ujian praktek, pengennya udahan aja mau fokus UN dulu, tapi yang namanya ketinggalan ulangan tetep aja harus dikejar kan?
Dari sekian tahun yang indah ini, yang pengen aku bilang: MAKASIH, TEMEN-TEMEN DAN KELUARGAKU! Makasih untuk doanya hingga aku masih diberi kehidupan saat ini :)
       Sekarang, 2012.. Akan ada event apa tahun ini? Aku nggak berharap banyak. Yang aku harap, setidaknya bagian terpenting dari hidupku masih memperhatikanku. Siapa? Keluargaku.
Misal temen-temen nggak ada yang inget atau gimana, yang penting keluargaku inget itu udah cukup. :)

0 komentar: